Kamis, 21 Agustus 2014

Dengarlah

Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Mendengar disini terutama mendengar nasihat dari orang lain, meskipun mungkin kita tidak terlalu suka dengan sifatnya. Dalam budaya Jawa, ada sebuah tembang macapat yang berisi nasihat itu. Tembang ini adalah tembang gambuh yang berbunyi:

"Pitutur bener iku
Sayektine apantes tiniru
Nadyan metu saka wong sudra papeki
Lamun becik nggone muruk
Iku pantes sira anggo"

Artinya:
"Pitutur bener iku" perkataan yang benar itu (nasihat). "Sayektine apantes tiniru" sebenarnya pantas untuk dicontoh. "Nadyan metu saka wong sudra papeki" meski keluar dari orang yang sifatnya kurang baik. "Lamun becik nggone muruk" jika dia benar dalam mengajarkannya. "Iku pantes sira anggo" itu pantas dilakukan.

Mungkin kita pernah terlanjur sakit hati dengan seseorang hingga rasanya tak ingin dengar apa-apa lagi dari dia. Semua perkataannya selalu kita abaikan tak peduli itu benar atau salah. Pikirkan lagi, mungkin saja kata-katanya bermanfaat bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar